Kegiatanini bertujuan untuk mengenalkan profesi yang dapat menjadi inspirasi siswa ke depannya. Rangkaian kegiatan meliputi pengenalan cita-cita dan sharing pengalaman kepada seluruh siswa kelas 4 hingga kelas 6, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan pohon cita-cita dari seluruh siswa. Sumber:

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Mahasiswa KKM-DR UIN MALANG 2022 Pokja “Barockah” mengadakan kegiatan “Kelas Inspirasi” di dua Taman Kanak-kanak yang terletak di Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Kegiatan Kelas Inspirasi ini dilaksanakan selama dua hari di RA Nasyrul Ulum dan TK PGRI 04 Bocek. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk pengenalan cita-cita kepada anak. Foto Dokumentasi Pribadi Kegiatan“Kelas Inspirasi” dilaksanakan mulai pukul hingga dengan cara mengenalkan macam-macam profesi kepada siswa RA/TK. Para Siswa lalu menuliskan cita-cita mereka di sebuah kertas kecil berbentuk buah-buahan yang sudah disiapkan oleh anggota KKM-DR UIN MALANG. Siswa selanjutnya akan menempelnya di pohon yang terbuat dari kardus yang dilapisi dengan kertas. Foto Dokumentasi Pribadi Selain kegiatan ini, Mahasiswa KKM-DR juga mengajak para siswa senam pagi terlebih dahulu sebelum kegiatan di mulai. Mahasiswa KKM-DR juga mengajak para siswa menyanyikan yel-yel yang sudah disiapkan oleh pendamping setiap kelas dan dilombakan. Di akhir acara, pemenang lomba diumumkan. Ada empat kategori pemenang yaitu juara favorit, juara terbaik, juara terkompak, dan juara terheboh. Semua siswa bergembira ketika mendapatkan hadiah. Foto Dokumentasi Pribadi Foto Dokumentasi Pribadi Para siswa sangat antusias dengan kegiatan ini. Mahasiswa KKM-DR juga mendapat sambutan baik dari pihak sekolah. Mahasiswa KKM-DR UIN MALANG berharap kegiatan ini dapat menjadi menginspirasi dan menjadi motivasi bagi siswa/i supaya bersungguh-sungguh mencapai cita-citanya di masa depan. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya

Akhirnyapetualangan bersama siswa pun berakhir. Mungkin kegiatan Kelas Inspirasi akan menjadi kenangan manis untuk mereka tau bisa saja mereka lupakan. Tapi, cerita yang sudah didengar tentunya akan tertanam dalam ingatan dan bisa jadi menginspirasi mereka untuk menemukan mimpinya. Dan di penghujung hari, bukan cuma para siswa yang terinspirasi.
JAKARTA - Sekelompok mahasiswa program studi Psikologi Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA yang menamakan dirinya sebagai Tim Pocita, beranggotakan Andhika Illyas Alhafizh Aldrian, Nur Hidayah, Shinta Bella Kurniati, dan Moni Amanda. Kelompok ini berpotensi besar menjadi perwakilan kampusnya dalam ajang Pimnas pekan ilmiah nasional 2019 yang akan diselenggarakan di Bali. Pasalnya, kelompok ini telah memenuhi tagihan dari proposal yang mereka kerjakan berupa tercapainya tujuan kegiatan, pengiriman artikel di jurnal ber-ISSN, dan pendaftaran HAKI untuk artikel mereka. Siapa sangka prestasi yang diraih tersebut bersumber dari kegagalan. Mereka menjadikan kegagalan sebagai inspirasi proposal program kreativitas mahasiswa pengabdian masyarakat PKM-M sehingga memperoleh pendanaan dari Kemristekdikti untuk judul kegiatan Program Pengenalan Cita-cita di Raudhatul Athfal RA Al-Amin, Jakarta, dengan metode Pocita Pohon cita-cita. “Waktu saya mau kuliah, saya bingung menentukan jurusan apa yang saya pilih. Saya tidak memiliki cita-cita, sehingga saya sulit menentukan arah hidup saya. Pada saat itu, saya merasa gagal,” terang Andhika, ketua Tim Pocita mengawali asal muasal proposal mereka, melalui rilis yang diterima Rabu 10/7. “Ternyata apa yang saya rasakan juga dirasakan oleh teman-teman saya. Di sini, saya mulai berpikir bahwa ternyata cita-cita sangat penting ditanamkan sejak dini,” jelasnya. Dengan inspirasi tersebut, maka Andhika bersama teman-temannya menyusun program pengenalan cita-cita di taman kanak-kanak. Setelah melakukan observasi ke sekolah, mereka mendapatkan tantangan yang cukup berat. “Anak-anak itu sulit fokus dan tidak dapat diceramahi. Mereka senang bermain dan aktivitas motorik,” terang Nur Hidayah menceritakan pengalamannya. “Akhirnya kami berdiskusi untuk menentukan metode yang cocok untuk anak-anak usia 5—6 tahun. Ditentukanlah metode pocita pohon cita-cita,” ujarnya. Dengan metode tersebut mereka melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di RA Al-Amin berupa mengenalkan cita-cita kepada anak-anak. Kegiatan ini berlangsung menarik bagi anak-anak sebab anak-anak tidak hanya mengenal dan menentukan cita-cita, namun juga melakukan aktivitas bermain berupa menanam pohon dan menyiram pohon. “Dengan melaksanakan Pocita ini kami tidak hanya menyampaikan pentingnya cita-cita bagi anak, namun juga menanamkan bagaimana anak-anak harus mencintai lingkungannya,” terang Mona, anggota Pocita lainnya. Kegiatan ini diapresiasi dengan baik oleh kepala sekolah, guru, dan orang tua. Mereka berterima kasih karena kelompok Pocita telah memberikan arahan kepada anak-anak mereka tentang pentingnya cita-cita bagi kehidupan mereka.
Didalam kelas para relawan ini menceritakan semua pengalaman mereka dalam menggeluti profesi tersebut. Anak-anak adalah makhluk visualis sejati. Sebagian besar cara belajar mereka dilakukan dengan cara melihat dan meniru perbuatan orang lain. Bukan hanya itu, sisi visualis anak-anak sangat kuat dalam membentuk karakter perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Berpijak pada opini tersebut, penulis mencoba membangkitkan kembali motivasi belajar anak-anak Dusun Guwo dengan cara membuat pohon cita-cita. Ide membuat pohon cita-cita berawal dari tergabungnya penulis dalam grup whatsapp Sister School yang menyajikan kreasi Pohon Harapan Orang Tua. Siapa sangka dari percakapan para anggota WAG tersebut membuahkan ide pohon cita-cita. Penulis mengajak beberapa anak Sanggar Genius menggunting kertas warna-warni pada kemarin Minggu pagi. Penulis tidak menjelaskan mau dijadikan apa kertas tersebut. Penulis hanya meminta mereka membuat pola daun dan bunga dalam berbagai ukuran. Selanjutnya, mereka menggunting satu per satu pola tersebut. Minggu sore anak-anak Sanggar Genius kembali berkumpul di ruang kelas TPQ Al Mujahiddin. Mereka mulai menulis daun dan bunga yang telah digunting dengan tulisan cita-cita. Misal Ustadzah Egy, Dokter Isna, Mayjend Yazid Aniam, dan lain-lain. Tulisan telah selesai dibuat dan siap ditempel. Anak-anak sangat antusias menempel ke lembar kertas yang penulis lekatkan ke dinding. Kegiatan ini penulis lanjutkan kembali pada tadi Senin sore bersama santriwan dan santriwati TPQ Al Mujahiddin. Ruang kelas tersebut digunakan secara bersama-sama oleh peserta didik sanggar genius dan santru TPQ. Penting bagi mereka untuk saling berbagi fasilitas dengan rukun. Selain itu, dengan adanya pohon cita-cita yang mereka lihat setiap hari maka mereka akan selalu mengingat dalam pikiran untuk terus memperjuangkannya. Cara ini tergolong sangat sederhana namun terbukti efektif dalam banyak kasus. Cita-cita harus divisualisasikan agar mendekati nyata dan bisa menjadi kenyataan. Pohon cita-cita ini mungkin tak lebih hanya sebuah kertas usang. Cita-cita yang ditulis pun bisa jadi berubah-ubah seiring dengan pergantian waktu. Never mind. Lebih baik merencanakan langkah strategis daripada membiarkan diri terbawa arus kehidupan. Perlahan namun pasti, penulis mulai membenahi sistem pembelajaran di kelas TPQ. Berkurangnya jumlah pengajar TPQ memaksa penulis untuk meneras otak lebih keras agar bisa memberikan sebaik-baik pendidikan kepada para santri, termasuk juga para peserta didik sanggar genius. Semoga langkah kecil ini bisa memantik mereka lebih bersemangat dalam belajar. Aamin. Artikel Terkait Bukuguru kelas 8 ipa pdf vnd53dydzjlx. Ketika belajar di kelas, para siswa berinisiatif membuat pohon impian. Contoh Puisi Tentang Bintang Untuk Anak Sd Media dalam bk pohon harapan Pohon cita cita sd. Media dalam bk pohon karir. Adanya pohon harapan ini adalah upaya agar siswa dapat mengenal dan memahami terhadap dirinya sendiri. Selanjutnya perlu
Hiasan dinding kelas TK/PAUD ini bisa menjadi inspirasi para guru untuk menghias ruang kelas agar lebih menarik dan warna warni sehingga anak menjadi betah untuk belajar. Selain itu hiasan ini bisa juga diterapkan oleh orang tua di rumah. Hiasan dinding merupakan pernak-pernik yang ditempel maupun digantung supaya suatu ruangan menjadi lebih menarik. Ada berbagai tujuan dinding ruangan dihias antara lain agar tidak bosan, tidak monoton, menjadi lebih semangat, antusias, dll. Pada artikel ini spesifik kita akan mengulas mengenai hiasan untuk kelas TK/PAUD. Dimana hiasan yang kita bahas ini bisa dibuat sendiri dengan bahan sederhana, maupun hiasan dinding kelas yang bisa kita dapatkan dengan membeli. Kelas anak TK/PAUD via unsplash Kita tahu bahwa anak TK/PAUD tertarik pada hal yang warna-warni dan meriah. Untuk itu menghias ruang kelas menjadi sangat penting yang harus dilakukan oleh guru atau pengajar. Lalu apa contoh hiasan dinding kelas TK/PAUD yang bisa kita terapkan?. Berikut ini adalah ulasan lengkapnya untuk anda. 1. Pohon cita-cita Pohon cita-cita via Hiasan pohon cita-cita adalah gambar pohon yang bisa dibuat per bagian dimana didalamnya ditempel juga cita-cita setiap anak atau ini bisa dibuat oleh guru bersama anak menggunakan kertas warna, pensil, spidol, gunting, dan lem. 2. Gantungan origami gantungan origami via Gantungan origami sangat menarik untuk menghias ruang kelas TK/PAUD. Dengan menggunakan kertas warna warni anda bisa membuat berbagai hal seperti burung, bintang, dll kemudian disusun dengan tali untuk kemudian digantung. Gantungan origami ini bisa digantung di dinding maupun di langit-langit atap. Untuk membuat gantungan origami anda hanya perlu kertas origami, tali, gunting, dan selotip 3. Gambar pemandangan alam hiasan dinding kelas via Gambar pemandangan alam sangat efektif untuk menghias suatu sisi dinding atau temboh supaya ruangan terasa tidak kosong atau monoton. Anda bisa menentukan tema apakah pemandangan alam yang hijau ataupun pemandangan bawah laut. Bila sudah menentukan tema anda bisa membuat sketsa di kertas lebar warna warni untuk kemudian digunting dan ditempelkan bersama anak, 4. Kalender anak kalender anak via freepik Anda bisa menempel kalender untuk menghias ruangan. Namun untuk hiasan kelas TK/PAUD tentunya kalender disini bukan yang umum dijumpai. Kita harus memilih kalender yang warna-warni, menarik dan disukai anak. Sehingga selain menghias kelas, kalender disini juga bisa melatih anak untuk belajar tanggal dan hari. 5. Hiasan jam dinding hiasan jam dinding via Jam dinding merupakan benda wajib yang ada di suatu kelas. Jam merupakan benda yang penting dikarenakan sebagai penanda waktu. Di PAUD atau TK bisa dipasang jam dinding yang menarik, namun bila tidak ada bisa menggunakan jam sederhana biasa tetapi disekitarnya dihias supaya menarik dan mempercantik ruangan kelas. 6. Poster huruf, angka, hewan, buah, alat transportasi dll poster huruf dan nama hewan via Poster sering digunakan untuk menghias dinding ruang kelas. Ada banyak poster yang bisa ditempel mulai dari gambar hewan, buah, alat transportasi, profesi, huruf, angka, dll. Poster bisa didapatkan dengan mudah di toko alat tulis. Selain sebagai hiasan, poster juga menjadi sumber belajar anak di kelas. 7. Lukisan atau gambar karya anak gambar anak via Inspirasi hiasan dinding kelas TK/PAUD selanjutnya ada lukisan atau gambar. Hiasan satu ini tidak perlu membeli. Cukup dengan memberi tugas anak untuk menggambar, melukis, atau mewarnai kemudian gambar tersebut ditempel dengan rapi. Hiasan ini selain mempercantik ruang kelas namun juga bisa menghargai karya anak. Selain itu anak juga bahagia karena karyanya dipajang. 8. Gambar kutipan inspiratif quotes inspiratif via Gambar kutipan inspiratif bisa ditempel untuk menghias kelas. Kutipan ini bisa bermacam-macam seperti kutipan tokoh terkenal maupun kutipan yang dibuat sendiri untuk membuat anak semangat belajar, menjadi lebih rajin, maupun kutipan tentang berprestasi. 9. Hiasan dari barang bekas Hiasan barang bekas via Hiasan dari barang bekas juga bisa dibuat untuk mempercantik ruangan. Hanya perlu sentuhan kreatif benda seperti botol, selang, dll bisa dibuat untuk mempercantik ruangan kelas. Demikianlah contoh inspirasi hiasan kelas yang bisa diterapkan di TK/PAUD. Silahkan bagikan artikel ini apabila anda rasa bermanfaat agar bisa menjangkau lebih banyak lagi pembaca. Terima kasih.
Berawaldari ajakan teman untuk bergabung di Kelas Inspirasi Fakfak 2 sebagai relawan fotografi. Saya tidak tau apa itu Kelas Inspirasi. Setelah semua "pohon cita - cita" selesai, kami bersepakat untuk kumpul lagi kesesokan harinya di rumah Hardyanti biasa dipanggil kakak Adyn tempat saya tinggal selama di Fakfak. Saya mulai
Skip to content Nastya di hadapan teman-teman, guru dan relawan pengajar, ketika diminta menyebutkan cita-citanya pada acara penutupan Hari Inspirasi Kelompok 70 Jakarta, Rabu 9/9. Foto Yosye Ajidan Namora Nastya, namanya. Rambutnya ikal, pendek. Kulitnya hitam manis. Matanya sayu. Untuk ukuran anak kelas VI SD, dia tergolong tinggi. Hampir menyamai tinggiku. Dia sederhana. Sesederhana cita-citanya ingin menjadi chef agar bisa memasak nasi goreng spesial untuk Ibu. ***** Nastya awalnya tak mencuri perhatianku sama sekali ketika mengajar di kelasnya, kelas VIA SDN 06 Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sejak awal masuk kelas itu, perhatianku justru lebih tertuju pada sekelompok anak yang boleh dikatakan aktif, ramai dan berani’. Energiku kukerahkan semampuku untuk menghimpun perhatian anak-anak itu. Continue reading “Nasi Goreng Spesial untuk Ibu”
KelasInspirasi Semarang #3 : diselenggarakan pada tanggal 19 September 2016 di 24 SD. Kelas Inspirasi Semarang #4 : diselenggarakan pada tanggal 30 September 2017 di 22 SD. Kelas Inspirasi Semarang #5 : diselenggarakan pada tanggal 1 September 2018 di 20 SD. Kelas Inspirasi Semarang #6 : rencana akan diselenggaran pada tanggal 7 September 2019
Kuliah Kerja nyata KKN adalah salah satu program yang diwajibkan oleh universitas untuk mengambil bagian dalam pengabdian dimasyarakat dalam mewujudkan salah satu tridarma perguruan tinggi. Dalam hal ini saya berkesempatan mengikuti KKN bilateral dalam bentuk kerjasama antara Universitas Sriwijaya dengan Universitas Riau dan saya ditempatkan untuk mengabdi di desa Bayat Ilir, Musi Banyuasin, Sumatera selatan. Di desa tempat saya mengabdi merupakan desa yang sangat jauh dari kota dan bahkan masih terdapat suku-suku primitif di dalamnya. Namun di daerah ini sangat maju dalam hal ekonomi dikarenakan mereka bisa menyuling minyak mentah menjadi minyak jadi sebagai bahan bakar dan bahkan untuk dijual. Istilah di daerah sana adalah memasak minyak, meskipun sebenarnya itu merupakan kegiatan yang illegal dan sangat berbahaya dalam proses menyuling minyak tersebut. Desa yang menurut saya cukup maju dalam hal ekonomi tidak didukung dengan pendidikan yang baik. Di daerah ini pendidikan tertinggi hanya di Sekolah Dasar dan bahkan banyak yang tidak lulus SD. Hal ini dikarenakan sudah tertanam di benak mereka bahwa tanpa sekolah pun mereka dapat mendapat banyak uang dari hasil menyuling minyak tersebut. Hal tersebutlah yang membuat saya cukup perihatin dengan kondisi tersebut. Jika minyak yang mereka ambil habis atau pemerintah turun untuk menutup kegiatan ini apakah mereka masih bisa bertahan hidup, mengingat mereka juga sudah menjual tanah mereka ke beberapa perusahaan yang ada di dalam daerah tersebut. Dengan kejadian tersebut saya sebagai mahasiswa yang mengerti dampak tersebut menginisiasi untuk membuat kelas inspirasi bagi anak-anak di desa tersebut dengan harapan mereka memiliki cita cita setinggi mungkin dan untuk menggapai cita-cita tersebut mereka harus meraih pendidikan setinggi mungkin. Kegiatan tersebut saya laksanakan di dua sekolah di desa tersebut dan satu sekolah berlangsung selama 4 hari. Saya cukup terkejut karena ketika ditanya tentang cita-cita mereka ingin menjadi seorang artis, penyanyi, bahkan banyak yang tidak tahu apa yang jadi cita-cita mereka. Saya dengan beberapa tim saya berpikir untuk mengubah konsep di awal karena jangankan menginspirasi, untuk cita-cita saja mereka banyak yang tidak punya. Untuk itu di hari kedua kami banyak bercerita tentang berbagai profesi, dan bahkan di hari ketiga kami mengundang beberapa pegawai serta camat dan dari pihak kepolisian untuk menginspirasi mereka. Akhirnya mereka dapat terinspirasi dan memiliki cita-cita. Luar biasanya, mereka memiliki alasan yang cukup bagus mengapa memiliki cita-cita tersebut . Di hari keempat pada akhir sesi, kami membuat semacam pohon yang disebut sebagai pohon cita-cita, supaya mereka menggantungkan apa yang menjadi cita-cita mereka. Ketika mereka sedang jenuh dan tidak semangat dalam belajar, mereka nanti bisa melihat pohon tersebut dan kembali terinpirasi dengan apa yang mereka cita-citakan. Saya selalu mengatakan kepada mereka bahwa dalam mewujudkan cita-cita tersebut mereka harus belajar dan mengejar pendidikan setinggi mungkin, fokus belajar dan membantu orang tua saja tapi jangan cari uang dulu. Saya merasa mereka cukup terinspirasi, karena selama 40 hari mengabdi di sana mereka banyak berubah, sangat giat belajar. Semoga tetap berlanjut sampai sekarang. Cukup senang bisa memberikan sedikit hal kepada masyarakat di sana dan semoga bisa bermanfaat bagi mereka kelak. Sekali menginspirasi terinspirasi selamanya.
RadioANDIKA - Menginspirasi untuk memilih cita-cita, Danramil 0809/05 Grogol KAPTEN Korps Perhubungan (CHB), TOMMY WIBISONO akan memberikan wawasan kepada anak-anak untuk tidak takut menggapai mimpi. Penyemangat untuk meraih harapan anak-anak ini akan disampaikan dalam Program Kelas Inspirasi, yang merupakan salah satu rangkaian HUT ke - 31 Radio ANDIKA. Pohon 18 Views +30 Pohon Cita Cita Kelas Inspirasi Updated. Tanpa terasa waktu 3 jam mengajar berakhir. Yaitu galeri foto profil para penghuni kelas kami. Gambar Pohon Cita Cita denah from Kelas inspirasi merupakan aktivitas belajar mengenal beragam profesi. Keempat inspirator menyelesaikan tugasnya dengan apik. Tanpa terasa waktu 3 jam mengajar berakhir. Daftar isi1 Kelas Inspirasi Merupakan Aktivitas Belajar Mengenal Beragam Psikolog Universitas Islam Negeri Uin Suska Riau, Ahyani Rahdiani, Ma, Menyarankan Pengelola Kelas Inspirasi Ki Pekanbaru Perlu Bekerja Sama Yang Kontinu About Press Copyright Contact Us Creators Advertise Developers Terms Privacy Policy & Safety How Youtube Works Test New Features Press Copyright Contact Us Pada Menit Terakhir, Siswa Di Tiga Kelas Tersebut Keluar Kelas. Kelas Inspirasi Merupakan Aktivitas Belajar Mengenal Beragam Profesi. Kita menutup hari inspirasi dengan. Sebuah proker yang ditanggungjawabi oleh kak santika dan kak nisa ini adalah proker pertama yang dilakukan dihari kedua. Pada menit terakhir, siswa di tiga kelas tersebut keluar kelas. Psikolog Universitas Islam Negeri Uin Suska Riau, Ahyani Rahdiani, Ma, Menyarankan Pengelola Kelas Inspirasi Ki Pekanbaru Perlu Bekerja Sama Yang Kontinu Atau. Keempat inspirator menyelesaikan tugasnya dengan apik. P > p > strong >. Selama lebih kurang enam bulan satu semester itu, di kelas kami hanya ada jadwal piket kelas, hiasan dinding aquarium. About Press Copyright Contact Us Creators Advertise Developers Terms Privacy Policy & Safety How Youtube Works Test New Features Press Copyright Contact Us Creators. Tanpa terasa waktu 3 jam mengajar berakhir. Yang paling besar namanya diki, yang kedua bernama dini, dan yang ketiga. Kegiatan ini dibangun dengan 3 tujuan sederhana Pada Menit Terakhir, Siswa Di Tiga Kelas Tersebut Keluar Kelas. Yaitu galeri foto profil para penghuni kelas kami. Keempat inspirator menyelesaikan tugasnya dengan apik. XDrhyzi.
  • 50rp2imvbg.pages.dev/27
  • 50rp2imvbg.pages.dev/164
  • 50rp2imvbg.pages.dev/212
  • 50rp2imvbg.pages.dev/397
  • 50rp2imvbg.pages.dev/391
  • 50rp2imvbg.pages.dev/251
  • 50rp2imvbg.pages.dev/133
  • 50rp2imvbg.pages.dev/113
  • 50rp2imvbg.pages.dev/219
  • pohon cita cita kelas inspirasi